BANYUWANGI - Tim Badan Hisab dan Rukyah (BHR) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi yang dipimpin oleh H Moh. Jali, yang terdiri dari utusan Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi, organisasi keagamaan LDII, dan Nahdlatul Ulama (NU), serta para akademisi dari IAI Ibrahimy Genteng dan STIB Banyuwangi. Tim BHR yang melaksanakan pemantauan hilal sejak hari Minggu 10 Maret 2024 yang berlokasi di Alas Purwo ini terhambat oleh cuaca buruk hingga siang ini, Senin (11/3/2024).
Meskipun kondisi cuaca dilokasi Pos pantau diselimuti mendung disertai angin kencang, Tim BHR Kemenag Banyuwangi tetap berkomitmen untuk menjalankan tugasnya. Pantauan hilal untuk menetapkan jatuhnya awal Ramadhan yang digelar di Pantai Pancur Alas Purwo masuk Desa Kutorejo, Kecamatan Tegaldlimo ini, terkendala cuaca buruk hingga menyebabkan tenda pemantau hilal roboh. Meski demikian, Tim BHR tetap berusaha menyelesaikan proses pantauan hilal.
"Hasilnya ufuk di barat mendung, tidak terlihat hilalnya karena ketinggiannya masih seperempat derajat, 0 derajat 12 menit. Padahal syarat minimal untuk pantauan hilal seharusnya 3 derajat dengan elongasi minimal 6, 4 derajat. Namun, pada saat ini elongasinya hanya dua derajat, " ujar H Moh. Jali, Ketua Tim BHR Kemenag Banyuwangi.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
Hasil pantauan hilal tersebut akan dilaporkan ke Kemenag Kabupaten Banyuwangi untuk selanjutnya diteruskan ke Kemenag RI sebagai bahan sidang isbat awal Ramadhan. Berdasarkan keputusan sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. (***)